(Padang Ekspres,
18 Desember 2011)
PENGEMBARAAAN
setelah pengembaraaan itu
kepada tubuh, yang aku temukan
daging, tulang, darah: di
manakah manusia? yang terbentuk
dari nama.
berdetik, bermenit,
berjam, bertahun, beratus, bermiliaran
tahun aku tanyakan
manusia: yang aku temukan daging,
tulang, darah.
lalu aku menemukan entah:
bertanya kepada daging, tulang,
darah, di mana manusia?
aku tunjuk daging, ini daging.
aku tunjuk tulang, ini
tulang. aku tunjuk darah, ini darah.
di manakah manusia?
Padang, 2011
TUKANG RUMAH
yang mengapak ke dalam
daging, memahat ke dalam
tulang, menggergaji ke
dalam darah, menyilang ke akar
batang, ada sebuah rumah
di dalam tulang, ada sebuah
ruang tempat berpulang.
memaku di silang akar,
berdiri di pangkal daging,
bertaut tulang belulang,
lalu berdiri sebuah rumah,
ada darah ke sandi daging,
mengalir dari langit atas
menggenang di langit
bawah.
Padang, 2011
MENDAKI
KE PUNCAK SAYAP
mendaki
ke puncak sayap,
pendakian
yang kita tunggu-tunggu,
kita
akan terbang dalam ruang yang lapang,
dalam
ruang bulu-bulu kuda,
kuda
bersayap yang menukik ke kedalaman,
ke
kedalaman mata kuda.
mendaki
ke puncak sayap yang aku temukan itu matamu,
matamu
yang berakar mata, berujar “ke mana mataku atau
kita?”
mata kita yang menyilang kulum-kulum rimba
di
bukit tanah kuning, bukit kepuncakan yang di biru langit
merah
dan aum anjing malam yang menjamu iblis merah.
“ada
banyak mata yang berakar,” seperti akar rumbai ubi
hutan
dalam perut nabi, menjalar dan mengakar dalam
perut
rasul.
langit
muda yang menyiratkan buah apel, menyiratkan
sari
buah tomat merah pada dada istri nabi, ah kita menyusu
kanak-kanak
kita, menyusu jemari batu, menyusu lempung
ibu.
Padang,
2011
RUMAH
DI BERANDA
rumah
di beranda,
pengemis
tidur di pintu,
aku
mengucap kata sayang,
pada
diriku yang bukan aku,
itu
yang mampu yang bukan
aku
yang melakukan,
masa
silam
dalam
serbuk kayu pintu.
Padang,
2011
Biodata
Alizar Tanjung,
lahir di dusun Karang Sadah, Solok, Sumatera Barat, 10 April 1987. Pernah
sekolah Jurusan Pendidikan Agama Islam di IAIN Imam Bonjol Padang, Sumatera
Barat.
Karya-karya
dipublikasikan media lokal dan nasional. Juga tergabung dalam beberapa Antologi
cerpen dan puisi.
No comments: